Prodi Akuntansi

Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Flores.

Pengabdian Kepada Masyarakat

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) merupakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yang tidak saja dilakukan oleh dosen tetapi juga melibatkan mahasiswa.

Pilihan Karir Cerah

Menjadi Sarjana Akuntansi, tentu berpeluang untuk mendapatkan pekerjaan dengan peluang karir yang cerah.

Aktif dan Peduli

BEM Fakultas Ekonomi bersama mahasiswa Prodi Akuntansi melaksanakan kegiatan Penggalangan Dana untuk korban bencana alam di Pulau Adonara dan Pulau Lembata.

Tunggu Apa Lagi?

Ayo bergabung bersama kami, Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Flores!

Tuesday, 15 April 2025

Prodi Akuntansi Uniflor Tumbuhkan Semangat Sportivitas dan Persaudaraan dalam Rektor CUP I

 

Gambar : Tim Bola Voli Putra dan Putri, Prodi Akuntansi 

Prodi Akuntansi Uniflor Tumbuhkan Semangat Sportivitas dan Persaudaraan dalam Rektor CUP I

Ende,  April 2025 – Suasana kompetisi olahraga di Universitas Flores (Uniflor) kembali memuncak melalui ajang bergengsi Turnament Bola Voli , Rektor CUP I. Dalam sorotan lampu lapangan dan riuh suara para pendukung, Program Studi Akuntansi hadir bukan hanya sebagai peserta, tetapi sebagai simbol semangat sportivitas, persahabatan, dan perdamaian antarmahasiswa lintas prodi.

Bagi tim bola voli Prodi Akuntansi, pertandingan ini bukan sekadar soal siapa yang keluar sebagai pemenang. Lebih dari itu, mereka menjadikannya sebagai momen untuk mempererat kebersamaan, membangun relasi positif, serta menunjukkan bahwa dalam sebuah kompetisi, nilai-nilai kemanusiaan tetap yang utama.

“Kami tidak ingin sekadar dikenang karena kemenangan atau kekalahan, tetapi karena sikap kami di lapangan. Kami datang untuk bermain, bukan bermusuhan,” ujar kapten tim Akuntansi setelah salah satu pertandingan yang berlangsung sengit namun penuh kehangatan.

Bertanding dengan Hati, Bukan Hanya Strategi

Dalam beberapa pertandingan, tim Akuntansi terlihat tenang meskipun menghadapi tekanan. Sorak-sorai lawan tak menggoyahkan fokus mereka, justru menjadi motivasi untuk tetap menjunjung tinggi etika pertandingan. Mereka saling menyemangati, memberi semangat bahkan ketika kesalahan terjadi, dan yang paling penting: mereka tidak pernah melupakan senyuman dan jabat tangan di akhir pertandingan.

Pertandingan demi pertandingan menjadi ruang belajar emosional—belajar menerima kekalahan dengan lapang dada, dan menyambut kemenangan dengan rendah hati. Tak jarang pula terlihat momen hangat di sela pertandingan, ketika pemain dari tim Akuntansi menyapa lawan dengan candaan ringan atau memberi pelukan semangat.

Semangat ini mengingatkan kita pada prinsip dasar olahraga sejati: bukan untuk menjatuhkan, tetapi untuk membangun. Bukan untuk merusak relasi, melainkan merawatnya.

Menyatukan Mahasiswa dalam Semangat Damai

Rektor CUP I menjadi bukti bahwa kampus adalah rumah bersama bagi semua mahasiswa. Lintasan bola di atas net bukan sekadar gerak fisik, tetapi simbol dari komunikasi tanpa kata yang menyatukan hati. Tim Prodi Akuntansi menjadikan pertandingan ini sebagai sarana membangun jembatan persaudaraan dengan prodi lain.

Antusiasme mereka tak hanya terlihat dalam permainan, tetapi juga dalam interaksi di luar lapangan. Tim ini aktif bertegur sapa dengan peserta dari prodi lain, berbagi cerita, serta menyemangati satu sama lain. Energi yang mereka bawa terasa hangat dan inklusif—menjadikan kompetisi terasa seperti perayaan, bukan pertarungan.

“Kami ingin menunjukkan bahwa Akuntansi bukan hanya soal angka dan laporan, tetapi juga tentang rasa dan nilai. Ini cara kami membuktikannya,” tutur salah satu pemain sambil tersenyum.

Kampus, Sportivitas, dan Masa Depan

Melalui kegiatan ini, mahasiswa belajar bahwa kesuksesan bukan selalu ditentukan oleh hasil akhir, tetapi juga oleh proses yang dijalani dengan nilai-nilai luhur. Di tengah hiruk pikuk dunia akademik, kegiatan seperti Rektor CUP menjadi ruang pembentukan karakter, pengasahan mental, dan penguatan solidaritas.

Prodi Akuntansi telah memberikan contoh nyata bahwa makna kompetisi sesungguhnya terletak pada sikap—bagaimana menerima kekalahan dengan lapang dada, bagaimana mengelola emosi, serta bagaimana menghargai lawan sebagai bagian dari perjalanan bersama.

Rektor CUP I adalah tonggak awal. Semangat ini perlu terus dihidupi dalam kegiatan-kegiatan kampus lainnya, agar Uniflor bukan hanya menjadi pusat ilmu pengetahuan, tetapi juga rumah bagi nilai-nilai kemanusiaan.

Karena di atas segalanya, kemenangan yang paling sejati adalah ketika kita pulang dari lapangan dengan hati yang damai, relasi yang utuh, dan kenangan yang membekas sepanjang masa.